Cari Blog Ini

Minggu, 19 Oktober 2014

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TENTANG RELASI



BAB II PEMBAHASAN

2.1 PengertianRelasi
            Secarabahasa, kata relasiberdasarkan KKBI diartikansebagai1 hubungan; perhubungan; pertalian: banyak -- (dengan orang lain); 2 kenalan: banyak -- nya di kalanganatas; 3 pelanggan: pelayanankepada -- harusbaik
            Sedangkanpengertiannyadalamduniamatematikamenurut Wikipedia, relasiadalahhubunganantaraduaelemenhimpunan.Hubunganinibersifatabstrak, dantidakperlumemilikiartiapapunbaiksecarakonkritmaupunsecaramatematis
            Jikaterdapathimpunan A danhimpunan B (A bisasamadengan B), makarelasi (R) dari A ke B adalah subhimpunan dari A×B.

R_{AB} \subseteq A \times B 


Contoh:
Terdapatduahimpunan, yaituhimpunanAdanhimpunan B, berikut:
Aadalahhimpunan orang
B adalahhimpunanminuman

Dapatdinyatakandengan :
A = { Ahsan, Johnly, Putra}
B = { susu, teh, kopi}

Makajikadibuatrelasimengenai “SukaMinum” akanmenjadi
Ahsansukaminumanteh
Jhonlysukaminuman  kopi
Dan Putra sukaminumansusu

Makarelasi A ke B dapatdidefinisikansebagai R = {(Ahsan, teh), (Jhonly,kopi), (Putra, Susu)}.
Denganfungsipreposisi (x,y) = (x “SukaMinum” y).



2.2 Domain dan Range SuatuRelasi
            2.2.1 Domain 
Domain/ daerahasal/ daerahdefinisi/ ranahdarirelasi R adalahsebuahhimpunan D yang anggotanyamerupakananggotapertamadalampasanganterurut R, yaitu; D = {a : a A,(a,b) R}.
2.2.2 Range
Range/ daerahhasil/ daerahnilai/jangkauanadalahsemuaanggotahimpunanbagiandari B yang merupakananggotakeduadaripasanganterurut R, yaitu ; E = {b : b B, (a,b) R}

2.3PenyajianRelasi
            Sebuahrelasidapatdisajikandalamberbagaibentuk.Jikakitaambilsebuah data sebagaicontoh, makakitaakanmenggunakan data antarasebagaiberikut:
Himpunan A adalahhimpunankendaraan
Himpunan B adalahhimpunanbahanbakar

Makadapatdinyatakandengan:
A = {Motor, Metromini, Pesawat, Mobil}
B = {Avtur, Solar, Bensin}

Dari data diatasmakarelasidapatdisajikandalambentuk-bentuksebagaiberikut:

1.      Himpunanpasanganterurutdalambentukpendaftaran
(tabulasi),
R = {(Motor,Bensin), (Metromini,Solar), (Pesawat,Avtur), (Mobil,Bensin}

2.      Pengelompokanmelaluitabel

Kendaraan
BahanBakar
Motor
Bensin
Metromini
Solar
Pesawat
Avtur
Mobil
Bensin









3.      Diagram Panah
Oval: ȯ Avtur
ȯ Solar
ȯBensin
Oval: Motor ȯ
Metrominiȯ
Pesawatȯ
Mobil ȯ
                                A                                     B


 







4.      Diagram Cartesius














 
      Motor
Text Box: Himpunan A      Metromini
      Pesawat
      Mobil              
                                 Avtur                 Solar        Bensin   

2.4 Jenis-Jenis Relasi

Relasi memiliki beberapa jenis yang diantaranya adalah
1.     Relasi Invers
      Invers dari R dinyatakan dengan R -1 adalah relasi dari B ke A yang mengandung semua pasangan terurut yang bila dipertukarkan masih termasuk dalam R. Ditulis dalam notasi himpunan;

R -1 = {(b,a) : ( a,b) R}

Contoh :
a.       Misalkan A = {1, 2, 3}, B = {a, b} dan relasi R = {(1,a),(2,a),(2,b),(3,a)} merupakan relasi dari A pada B. Invers dari relasi R adalah relasi R -1 = { (a,1) , (a,2) , (b,2) , (a,3) }.



b.      Misalkan W = {a, b, c}, relasi R = {(a,b) , (a,c) , (c,c) , (c,b)} merupakan relasi pada W. Invers dari rel. Invers dari relasi R adalah relasi R -1 = { (b,a) , (c,a) , (c,c) , (b,c)}.

2.     Relasi Refleksif
      R disebut relasi refleksif jika setiap anggota dalam A berelasi dengan dirinya sendiri.atau R disebut relasi refleksif, jika setiap aA berlaku (a,a) R.

Contoh:
a.       Diketahui A = {1, 2, 3}. Pada A didefinisikan relasi R 1 = {(1,1), (1,2), (2,2), (2,3) , (3,3) , (3,2)}. Relasi R 1 tersebut bersifat refleksif.
b.      Diketahui B = {2,4,5}. Pada B didefinisikan relasi R 2  = {(x,y)  x kelipatan y, x, y  B}. Maka R 2 = {(2,2), (4,4), (5,5), (4,2)}. Relasi R 2 tersebut bersifat refleksif.
c.       Diketahui B = {2,4,5}. Pada B didefinisikan relasi R 3 = {(x,y) x + y <10, x,y  A}. Maka R 3 ={(2,2), (2,4), (2,5), (4,2), (4,4), (4,5), (5,2), 5,4)}. Maka R 3 bukan merupakan relasi Invers


3.     Relasi Simetrik
      R disebut relasi simetrik, jika setiap (a,b) R berlaku (b,a) R. Dengan kata lain, R disebut relasi simetrik jika a R b berakibat b R a.


Contoh:
a.       Diketahui A = { 1, 2, 3 }. Pada A didefinisikan relasi R 4 = {(1,1) , (1,2) , (2,2) , (2,1) , (3,3)}. Relasi R4 tersebut bersifat simetris.
b.      Diketahui B = { 2, 4, 5 }. Pada B didefinisikan relasi R 5 = { (x,y) x kelipatan y , x, y B } = {(2,2) , (4,4) , (5,5) , (4,2)}. Relasi R 5 tersebut tidak bersifat simetris karena (4,2) R 5 tetapi (2,4) bukan R 5 .

Note : R disebut relasi simetrik jika dan hanya jika R = R -1 .

4.     Relasi anti Simetrik
      Suatu relasi R disebut relasi anti simetrik jika (a,b) R dan (b,a) R maka a=b.



Contoh:
a.       Pada himpunan B = { 2, 4, 5 } didefinisikan relasi R 6= { (x,y) x kelipatan y , x,y B }. Dengan demikian R 6 = {(2,2),(4,4),(5,5),(4,2)}. Relasi R 6 tersebut bersifat antisimetris.
b.      Diketahui A = { 1, 2, 3 }. Pada A didefinisikan relasi R 7 = { (1,1) , (1,2) , (2,2) , (2,1) , (3,3) } Relasi R 7 tersebut tidak bersifat antisimetris karena terdapat (1,2)R 7 dan (2,1) R 7, tetapi 1 ≠ 2.

5.     Relasi Transitif
      R disebut relasi transitif jika berlaku ; Jika (a,b) R dan (b,c) R maka
(a,c) R. Dengan kata lain Jika a berelasi dengan b dan b berelasi
dengan c, maka a berelasi dengan c.

Contoh:
a.   Diketahui A = { 1, 2, 3 }. Pada A didefinisikan relasi R 8 = {(1,1) , (1,2) , (2,2) ,    (2,1) ,   (3,3)} Relasi R 8 tersebut bersifat transitif.
b.   Relasi R 9 = {(1,1) , (1,2) , (2,2) , (2,3) , (3,3) , (3,2)} yang didefinisikan pada         himpunan A = {1, 2, 3} tidak bersifat transitif, karena terdapat (1,2) R 9 dan       (2,3) R 9 , tetapi (1,3) bukan R 9 .
c.   Misalnyauntuk 5, 6, dan 7 makaberlakudalam R 10 berlaku5 < 6, 6 < 7, dan5 < 7.

6.     Relasi Equivalen
      Relasi disebut sebgai relasi yang equivalen jika memenuhi sifat reflektif, simetris, dan transitif.

Contoh:
a.       Diketahui A = { 1, 2, 3 }. Pada A didefinisikan relasi R 1 = { (1,1) , (1,2) , (2,2) , (2,1) , (3,3)}. Relasi R 1 tersebut bersifat refleksif, simetris dan transitif. Oleh karena itu relasi R 1 merupakan relasi ekivalen.
b.      Diketahui B = { 2, 4, 5 }. Pada B didefinisikan relasi R 2 = { (x,y) x kelipatan y , x, y B } maka R 2 = { (2,2) , (4,4) , (5,5) , (4,2) }. Relasi R 2 tersebut tidak bersifat simetris, oleh karena itu relasi tersebut bukan relasi ekivalen.


7.     RelasiPengurutanSebagian (Partial Ordering)
      Relasidisebutsebgairelasiparsialordering jikamemenuhisifatreflektif, antisimetris, dantransitif.


Contoh:
a.       Diketahui A = { 1, 2, 3 }. Pada A didefinisikanrelasi R 3 = { (1,1) ,(1,2) , (2,2) , (2,1) , (3,3)}. Relasi R 3 tersebutbersifatrefleksifdantransitif, tetapitidakbersifatantisimetris. Olehkarenaiturelasitersebutbukanmerupakanrelasipengurutansebagian.
b.      Diketahui B = { 2, 4, 5 }. Pada B didefinisikanrelasi R 4 = { (x,y) x kelipatan y , x,y B } maka R 4 = { (2,2) , (4,4) , (5,5) , (4,2) }.Relasi R 4tersebutbersifatrefleksif, antisimetrisdantransitif.Olehkarenaiturelasitersebutmerupakanrelasipengurutansebagian.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar